Soal rasa pada hakekatnya memiliki kebenarannya sendiri..
Nggak pernah ada yang salah sama rasa yang kita punya, yang membuatnya kadang dirasa kurang tepat adalah pada saat rasa itu muncul. Kalau dulu, rasa yang aku punya tidak jarang muncul pada orang yang sudah memiliki komitmen dengan mahkluk Tuhan yang lain. Sekarang, kebalikannya kayaknya. Salah? Aku nggak pernah bilang itu salah / benar. Karena Tuhan sendiri pasti punya rencana kok. Setiap orang itu selalu dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki perannya masing-masing di kehidupan satu sama lain. Dan ada kalanya di suatu waktu satu sama lain bertemu, maka ada kalanya di waktu yang lain berpisah satu sama lain. Itulah perjalanan hidup.
Kalau saat ini saya sayang dengan dua makhluk Tuhan yang menurut saya memiliki perannya masing-masing yang cukup berarti dalam hidup saya, nggak berhak-kah?? Egois mungkin kalau saat ini saya bilang saya nggak mau kehilangan keduanya. Tapi yang saya tau, sejak awal saya nggak pernah berniat menuntut apapun dari "sahabat" saya, karena saya sadari kami berbeda dalam memanggil nama Tuhan. Yang saya tahu hingga saya menulis blog ini adalah, saya sayang sama "sahabat" saya, sejauh saya mampu dan saya bisa membuat "sahabat" saya happy, saya ikhlas kok bikin dia happy, tanpa tendensi, tanpa tuntutan untuk dibalas atau mengharap apapun darinya. Karena dari dulu sepanjang yang saya tahu, kalau saya sayang sama seseorang, saya ikhlas kok berbuat hal yang bisa bikin orang itu happy. Dan saya insya Allah juga akan happy. :)
Sedikitpun dalam benak saya, nggak pernah terfikirkan bagaimana ujung jalan ini. Entah saya terlalu takut membayangkan harus kehilangan "sahabat" saya, atau saya merasa nggak perlu dibayangkan bagaimana ujungnya biar Tuhan yang memainkan perannya, karna Dia adalah yang paling tau apa yang terbaik untuk dua makhluknya ini. Dan, sekali lagi, untuk ke sekian kali, Tuhan mengajarkanku cinta dalam agama yang berbeda. Yang saya pernah bilang ke "sahabat" saya, kalaupun saya jadi sayang sama dia, saya nggak mau dan nggak akan menuntut apapun. Biarin begini adanya. Karena saya juga tau "sahabat" saya sedang membunuh perasaannya agar tidak menyayangi siapapun demi menjaga hatinya. Yang selalu saya minta pada Tuhan, agar selalu menjaga "sahabat" saya, dan agar saya dan dia akan selalu "bersahabat" sampai kapanpun. Dan saya pun berdoa agar kelak sang "sahabat" Engkau pertemukan dengan orang yang tepat untuknya pada saat yang tepat pula.
Biarkan saya melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan "sahabat" saya.., sejauh yang saya mampu dan bisa. Dan jangan biarkan keduanya, pun saya, mengalami "sakit", karena saya tau rasa ini adalah tulus kepada keduanya.
Dan untuk "sahabat" saya, kamu sudah menjadi bagian dari cerita hidup saya, be taft, be strong, raih mimpi, cita, dan cintamu. (Ada alasan kenapa Tuhan mempertemukan kita pada saat ini)
A.S.U a.s.u - Aku Sayang kamU A.Setiawan.*Und*L
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment